Wednesday, 5 October 2011

CARA –CARA UNTUK MENGELAK DARIPADA MENDAPAT PENYAKIT ANEMIA

Secara asasnya, pemakanan harian seimbang iaitu yang cukup sukatan sayur dan sumber protein. Ia penting kerana pemakanan yang seimbang mampu mengatasi masalah kekurangan darah. Maknanya, seseorang itu akan dapat zat besi, vitamin B12 dan folat mencukupi. Seterusnya, pengambilan zat besi. Zat besi boleh diperoleh daripada sayur-sayuran hijau (juga kaya dengan folat), daging merah dan organ (seperti hati).
Daging merah dan organ dalaman juga tidak diambil berlebihan, terutama bagi individu yang ada masalah jantung dan paras kolesterol tinggi, kerana ia turut mengandungi banyak vitamin B12 yang boleh menyebabkan keracunan hati.

NEUTROPENIA KEKURANGAN SEL DARAH PUTIH

SEL DARAH PUTIH
( 1.1 )

Definisi Neutropenia

"Neutropenia" adalah kondisi dimana jumlah dari neutrophils dalam aliran darah berkurang. Neutrophils adalah tipe dari sel darah putih juga dikenal sebagai polymorphonuclear leukocytes atau PMNs. Neutropenia mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi-infeksi.
Sel-sel darah putih juga dikenal sebagai leukocytes. Ada lima tipe-tipe utama dari sel-sel darah putih:
  1. basophils,
  2. eosinophils,
  3. lymphocytes (T-cells dan B-cells),
  4. monocytes, dan
  5. neutrophils.
Beberapa sel-sel darah putih, yang disebut granulocytes, diisi dengan granules (butir-butir) mikroskopik yang adalah kantong-kantong kecil yang mengandung enzim-enzim (senyawa-senyawa yang mencerna mikroorganisme-mikroorganisme). Neutrophils, eosinophils, dan basophils semuanya adalah granulocytes dan adalah bagian dari sistim imun bawaan dengan aktivitas yang sedikit banyak nonspecifik, berdasar luas. Mereka tidak merespon secara eksklusif pada specifik antigens, seperti juga lymphocytes (B-cells dan T-cells).
Neutrophils mengandung enzim-enzim yang membantu sel membunuh dan mencerna mikroorganisme-mikroorganisme yang telah ia telan dengan proses yang dikenal sebagai phagocytosis. Neutrophil yang matang mempunyai nucleus yang terbagi-bagi (ia seringkali disebut 'seg' atau 'poly'), sementara neutrophil yang belum matang mempunyai nucleus yang berbentuk pita. Neutrophils dibuat dalam sumsum tulang (bone marrow) dan dilepaskan kedalam aliran darah. Neutrophil mempunyai jangka hidup kira-kira tiga hari.

Menentukan Neutropenia

White blood cell count (WBC) adalah jumlah dari sel-sel darah putih dalam volume darah. Batasan normal untuk WBC bervariasi sedikit diantara labor-labor namun umumnya adalah antara 4,300 dan 10,800 sel-sel per microliter atau cubic millimeter (cmm). WBC dapat juga dirujuk sebagai jumlah leukocyte dan dapat dinyatakan dalam international units sebagai 4.3 x 109to 10.8 x 109 sel-sel per liter. Persentase dari tipe-tipe yang berbeda dari sel-sel darah putih pada WBC disebut WBC differential.
Absolute neutrophil count (ANC) ditentukan oleh produk dari jumlah sel darah putih atau white blood cell count (WBC) dan fraction (pecahan) dari neutrophils diantara sel-sel darah putih seperti yang ditentukan oleh analisa WBC differential. Contohnya, jika WBC adalah 10,000 per microliter dan 70% adalah neutrophils, ANC akan menjadi 7,000 per microliter.
ANC dari kurang dari 1500 per microliter (1500/microL) adalah definisi yang umumnya diterima dari neutropenia. Neutropenia adakalanya lebih jauh dikelompokan sebagai:
  • ringan jika batasan ANC dari 1000-1500/microL,
  • sedang dengan ANC dari 500-1000/microL, dan
  • parah jika ANC dibawah 500/microL.
Beberapa istilah-istilah medis mungkin digunakan secara sinonim dengan neutropenia, meskipun definisi-definisi tepat mereka adalah berbeda.
  • Leukopenia merujuk pada umumnya pada jumlah sel-sel darah putih yang berkurang, sementara granulocytopenia merujuk pada jumlah yang berkurang dari semua sel-sel darah tipe granulocyte (neutrophils, eosinophils, dan basophils).
  • Karena neutrophils normalnya melebihi tipe-tipe lain dari granulocytes, istilah ini adakalanya digunakan untuk merujuk pada neutropenia.
  • Akhirnya, agranulocytosis secara harafiah merujuk ketidakhadiran sepenuhnya dari semua granulocytes, namun istilah ini adakalanya digunakan untuk merujuk pada neutropenia yang parah.

HIV

Pengenalan

Sindrom Kurang Daya Tahan Penyakit" ataupun AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh sejenis virus yang dikenali sebagai HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyebabkan kegagalan sistem imun tubuh ataupun kebolehan semulajadi tubuh untuk melawan penyakit.

Penerangan


AIDS melumpuhkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit (sistem imun tubuh). Ini kerana kuman HIV telah memusnahkan sel T CD4+ yang bertanggungjawab melawan penyakit yang disebabkan oleh kuman bakteria, virus dan lain-lain. AIDS bukanlah satu penyakit yang tersendiri. Dengan kegagalan sistem imun, pesakit AIDS lebih mudah terdedah kepada :



APA ITU HIV
  • HIV ada singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus yang menyebabkan rusaknya/melemahnya sistem kekebalan tubuh manusia.
BAGAIMANA VIRUS HIV BOLEH ROSAKNYA SISTEM KEKEBALAN MANUSIA ?
  • Virus HIV membutuhkan sel-sel kekebalan kita untuk berkembang biak. Secara alamiah sel kekebalan kita akan dimanfaatkan, bisa diibaratkan seperti mesin fotocopy. Namun virus ini akan merusak mesin fotocopynya setelah mendapatkan hasil copy virus baru dalam jumlah yang cukup banyak. Sehingga lama-kelamaan sel kekebalan kita habis dan jumlah virus menjadi sangat banyak.

 DIMANAH VIRUS HIV INI BERADA ?

HIV berada terutama dalam cairan tubuh manusia. Cairan yang berpotensial mengandung virus HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Sedangkan cairan yang tidak berpotensi untuk menularkan virus HIV adalah , air liur, air macairan keringatta dan lain-lain

Apa gejala orang yang terinfeksi HIV menjadi AIDS?
  • Bisa dilihat dari 2 gejala yaitu gejala Mayor (umum terjadi) dan gejala Minor (tidak umum terjadi):Gejala Mayor:
    - Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
    - Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
    - Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
    - Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
    - Demensia/ HIV ensefalopati

    Gejala Minor:
    - Batuk menetap lebih dari 1 bulan
    - Dermatitis generalisata
    - Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang
    - Kandidias orofaringeal
    - Herpes simpleks kronis progresif
    - Limfadenopati generalisata
    - Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
    - Retinitis virus sitomegalo
Bagaimana HIV menjadi AIDS?
  • Ada beberapa Tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV sampai timbul gejala AIDS:1. Tahap 1: Periode Jendela
    - HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah
    - Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
    - Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
    - Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu – 6 bulan

    2. Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:
    - HIV berkembang biak dalam tubuh
    - Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
    - Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody terhadap HIV
    -Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di negara berkembang lebih pendek)

    3. Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala)
    - Sistem kekebalan tubuh semakin turun
    - Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll
    - Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya

    4. Tahap 4: AIDS
    - Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah
    - berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah

Wednesday, 14 September 2011

MASALAH SEL DARAH MERAH

 
LEUKIMIA
Penyakit Leukemia (Kanker Darah) Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang atau bone marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah).

Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya, Sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang berkembang tidak normal atau abnormal. Normalnya, sel darah putih me-reproduksi ulang bila tubuh memerlukannya atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri. Tubuh manusia akan memberikan tanda/signal secara teratur kapankah sel darah diharapkan be-reproduksi kembali.

Pada kasus
Leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal yang diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya, Seseorang dengan kondisi seperti ini (Leukemia) akan menunjukkan beberapa gejala seperti; mudah terkena penyakit infeksi, anemia dan perdarahan.
  1. Penyakit Leukemia Akut dan Kronis
    Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila hal ini tidak segera diobati, maka dapat menyebabkan kematian dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun.
  2. Leukemia diklasifikasikan berdasarkan jenis sel
    Ketika pada pemeriksaan diketahui bahwa leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik. Sedangkan leukemia yang mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, disebut leukemia mielositik.

    Dari klasifikasi ini, maka Leukemia dibagi menjadi empat type sebutan;
    1. Leukemia limfositik akut (LLA). Merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih.
    2. Leukemia mielositik akut (LMA). Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak. Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
    3. Leukemia limfositik kronis (LLK). Hal ini sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak.
    4. Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit.
  3. Penyebab Penyakit Leukemia
    Sampai saat ini penyebab penyakit leukemia belum diketahui secara pasti, akan tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi frekuensi terjadinya leukemia.
    1. Radiasi. Hal ini ditunjang dengan beberapa laporan dari beberapa riset yang menangani kasus Leukemia bahwa Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia, Penerita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia, Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.

    2. Leukemogenik. Beberapa zat kimia dilaporkan telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzena, bahan kimia inustri seperti insektisida, obat-obatan yang digunakan untuk kemoterapi.

    3. Herediter. Penderita Down Syndrom memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.

    4. Virus. Beberapa jenis virus dapat menyebabkan leukemia, seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.
Tanda dan Gejala Penyakit Leukemia
Gejala Leukemia yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara penderita, namun demikian secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Anemia. Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).

2. Perdarahan. Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).

3. Terserang Infeksi. Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama melawan penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.

4. Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.

5. Nyeri Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita leukemia.

6. Pembengkakan Kelenjar Lympa. Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan pembengkakan.

7. Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.
  1. Diagnosa Penyakit Leukemia (Kanker Darah)
    Penyakit Leukemia dapat dipastikan dengan beberapa pemeriksaan, diantaranya adalah ; Biopsy, Pemeriksaan darah {complete blood count (CBC)}, CT or CAT scan, magnetic resonance imaging (MRI), X-ray, Ultrasound, Spinal tap/lumbar puncture.
CARA MENGATASI MERAWAT  DAN MENGAWAL PENYAKIT LEUKEMIA
Penanganan kasus penyakit Leukemia biasanya dimulai dari gejala yang muncul, seperti anemia, perdarahan dan infeksi. Secara garis besar penanganan dan pengobatan Leukemia bisa dilakukan dengan cara single ataupun gabungan dari beberapa metode dibawah ini:

1. Chemotherapy/intrathecal medications
2. Therapy Radiasi. Metode ini sangat jarang sekali digunakan
3. Transplantasi bone marrow (sumsum tulang)
4. Pemberian obat-obatan tablet dan suntik
5. Transfusi sel darah merah atau platelet.

Sistem Therapi yang sering digunakan dalam menangani penderita leukemia adalah kombinasi antara Chemotherapy (kemoterapi) dan pemberian obat-obatan yang berfokus pada pemberhentian produksi sel darah putih yang abnormal dalam bone marrow. Selanjutnya adalah penanganan terhadap beberapa gejala dan tanda yang telah ditampakkan oleh tubuh penderita dengan monitor yang komprehensive.


SEL DARAH MERAH ( 1.1 )



















KEMUSNAHAN SEL DARAH MERAH LUAR BIASA (HEMOLISIS)

Iaitu sel darah merah pecah dengan sendiri. Jika kemusnahan sel darah merah berlaku lebih cepat berbanding penghasilannya, individu itu akan mengalami masalah anemia. Hemolisis boleh disebabkan penyakit seperti:

Talassemia:
  • Kekurangan enzim Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase (G6PD).
  • Auto imun hemolitik
  • Penyakit sel sikel (masalah yang diwarisi)



SEL DARAH MERAH ( 1.2 )


FAKTOR PENYEBAB BERLAKUNYA PENYAKIT ANEMIA

  • Kurang Penghasilan Sel Darah Merah Yang Disebabkan:
  • Masalah kekurangan zat besi
  • Kehilangan darah
  • Keracunan logam.Gangguan pada sumsum tulang (myelodyspasia).
  • Penyakit kronik (kerosakan buah pinggang, kanser, artritis reumatoid, Sistemic Lupus Eritematosus, SLE) yang merencatkan fungsi sumsum tulang.
  • Penyakit haemofilia

BAGAIMANAKAH ANEMIA BOLEH TERJADI ?

Ia boleh berlaku disebabkan beberapa faktor, antaranya:
  1. Badan kurang menghasilkan sel darah merah
  2. Kehilangan terlalu banyak darah atau kadar kemusnahan sel darah berlaku lebih cepat daripada penghasilannya.